Mengenal Gear Control Scania

System Gear Control Gearbox Scania. Mengenal system gear control transmissi atau yang biasa disebut gearbox. Pada dasarnya semua transmissi memiliki gear control atau pengontrol gear baik transmissi manual maupun yang metic. Pengontrol gear ini berfungsi untuk mengontrol atau merubah posisi gear transmissi dari gear netral, gear maju dan gear mundur. Pada unit scania dump truck maupun bus pemindah gigi transmissi disebut gear control, gear control pada unit scania memiliki dua tipe yaitu manual dan matic.


GEAR CONTROL MANUAL

Gear control manual atau pemindah gigi manual adalah tipe gear control transmissi pertama sebelum muncul gear control tipe matic. Pada gear control manual setiap pemindahan gigi dilakukan oleh pengemudi, baik itu maju, mundur, dan menambah gigi atau kecepatan. Cara pengoperasian gear control manual pada dump truck, bus, maupun mobil kecil sama yaitu dengan menekan pedal kopling ditahan dan menindahkan lever ke arah maju atau mundur yang umumnya di Indonesia berada di sebelah kiri pengemudi.

Pada unit scania salah satunya yang menggunakan gear control manual adalah dump truck tipe P360, dan yang paling mudah untuk membedakan gear control transmissi manual atau matic yaitu dari dalam cubbin. Tentu teman-teman sudah banyak yang paham bagaimana cara membedakannya, apabila di dalam cubbin terdapat pedal kopling atau pedal clutch sudah pasti unit tersebut menggunakan tipe transmissi manual.

Gear lever pada scania P360 seperti pada gambar di atas, silahkan teman-taman perhatikan gambarnya. Pada gambar di atas terdapat switch range gear yang menghadap ke depan dan switch splitter yang menghadap ke sebelah kiri, Ada juga huruf dan angka yang menghadap ke atas lever.

Splitter dan range gear akan aktif ketika syarat yang di perlukan terpenuhi, adapun syarat untuk splitter dan range gear sebagai berikut :

  • Splitter wajib menginjak pedal clutch, untuk mengaktifkan splitter dari low ke high ataupun dari high ke low harus harus menginjak pedal clutch. Aktifkan terlebih dahulu switch splitter setelah itu injak pedal clutch. Splitter di tandai dengan lampu indikator pada instrument cluster atau monitor panel, ketika splitter low muncul indikator gear pada instrument cluster dan ketika splitter high indikator menghilang.
  • Range gear wajib menginjak pedal clutch dan neutral, setelah mengaktifkan switch range gear dari low ke high ataupun dari high ke low wajib injak pedal clutch dan speed lever neutral.

Huruf R, C, dan angka “1/4”, “2/5”, “3/6” yang menghadap ke atas menunjukkan speed pada gearbox atau transmissi. Terdapat dua bahasa dalam memahami kode speed pada lever transmissi manual scania yaitu dengan speed F1, F1 setengah, F2, F2 setengah, sampai F6 setengah, ada juga yang menggunakan bahasa speed F1, F2, F3, sampai F12. Kedua bahasa ini secara fungsi dan kerja gear sama, hanya penyebutan bahasa saja yang berbeda. Satu menggunakan bahasa speed satu, speed satu setengah, speed dua, speed dua setengah sampai speed enam setengah dan yang satu menggunakan bahasa speed satu, speed dua, speed tiga sampai speed dua belas.

Berikut tabel speed pada transmissi manual scania

SPLITTER GEAR RANGE GEAR SPEED F1-F6,5 SPEED F1-F12
LOW LOW F1 F1
HIGH LOW F1,5 F2
LOW LOW F2 F3
HIGH LOW F2,5 F4
LOW LOW F3 F5
HIGH LOW F3,5 F6
LOW HIGH F4 F7
HIGH HIGH F4,5 F8
LOW HIGH F5 F9
HIGH HIGH F5,5 F10
LOW HIGH F6 F11
HIGH HIGH F6,5 F12
Dan untuk speed R1,C1 Splitter gear Low, Range gear Low dan speed R2,C2 splitter gear High, range gear Low.

GEAR CONTROL MATIC

Gear control matic adalah tipe gear control atau pemindah gigi secara otomatis, operator atau pengemudi akan di buat lebih nyaman dengan gear control tipe matic. Pada unit scania salah satunya yang menggunakan gear control tipe matic yaitu dump truck P410/P460. Pada Scania P460 gear control semi matic, jadi operator dapat memilih ingin mengoperasikan unit secara matic atau manual.

Gear control tipe matic di kendalikan oleh controller transmissi atau GMS dengan inputan dari beberapa sensor pendukung. Ada empat pengontrol pada transmissi yaitu lateral, longitudinal, splitter dan range gear. Dari keempat pengontrol ini memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing. Bagaimana kolaborasi dari keempat gear control pada transmissi tipe matic, di bawah ini kita akan bahas mengenai gear control tipe matic pada scania.

PENGERTIAN LATERAL DAN FUNGSINYA

Lateral adalah tuas atau shaft pengontrol gear transmissi yang berfungsi untuk menentukan fork mana yang akan mendorong atau menrik synchromesh pada salah satu gear yang akan di aktifkan. Pada unit scania dengan tipe transmissi matic yang mengendalikan lateral adalah controller dengan inputan dari beberapa sensor, salah satunya adalah sensor lateral itu sendiri dengan kode T108.

Sensor lateral memiliki nilai dengan satuan mili meter atau biasa di sebut lateral stroke position pada masing-masing speed. Berikut adalah nilai lateral stroke position berdasarkan speed aktif dan neutral :

  • Speed N, F1, F2, F7, F8 : 25mm
  • Speed F3, F4, F5, F6, F9, F10, F11, F12 : 33mm
  • Speed CL, CH, R1, R2 : 16mm

Nilai diatas adalah hasil dari pergerakan lateral yang di baca oleh sensor lateral dan sebagai inputan ke controller. Nilai lateral stroke position adalah fix berdasarkan speed yang aktif, apabila terjadi perubahan yang signifikan pada nilai lateral stroke position dari nilai pada masing-masing speed di atas, maka pada instrument cluster atau monitor panel akan muncul error gearbox mulfunction.

CARA KERJA LATERAL

Secara visual cara kerja lateral pada transmissi scania dengan cara bergerak dari tengah, kiri, dan kanan tergantung pada kebutuhan pengemudi. Posisi lateral berdasarkan pengoperasian speed :

  • Speed F1,F2 tuas lateral berada di posisi fork tengah synchromes gear 1
  • Speed F3,F4,F5,F6 tuas lateral berada di posisi fork kiri synchromes antara gear 2 dan 3
  • Speed CL,CH,R1,R2 tuas lateral berada di posisi fork kanan synchromes antara gear C dan R

PENGERTIAN LONGITUDINAL DAN FUNGSINYA

Longitudinal adalah tuas atau shaft pengontrol gear transmissi yang berfungsi untuk menggerakkan shaft lateral dengan cara bergeser ke depan dan belakang atas perintah controller dengan inputan dari beberapa sensor, salah satunya adalah sensor longitudinal itu sendiri dengan kode T107.

Sensor longitudinal memiliki nilai dengan satuan mili meter atau biasa di sebut longitudinal stroke position pada masing-masing speed. Berikut adalah nilai longitudinal stroke position berdasarkan speed aktif dan neutral :

  • Speed N : 22mm
  • Speed F1, F2, F5, F6, F7, F8, F11, F12, CL, CH : 10mm
  • Speed F3, F4, F9, F10, R1, R2 : 33mm

Nilai diatas adalah hasil dari pergerakan longitudinal yang di baca oleh sensor longitudinal dan sebagai inputan ke controller. Nilai longitudinal stroke position adalah fix berdasarkan speed yang aktif, apabila terjadi perubahan yang signifikan pada nilai longitudinal stroke position dari nilai pada masing-masing speed di atas, maka pada instrument cluster atau monitor panel akan muncul error gearbox mulfunction.

CARA KERJA LONGITUDINAL

Secara visual cara kerja longitudinal pada transmissi scania dengan cara bergerak dari tengah, depan, dan belakang tergantung pada kebutuhan pengemudi. Posisi longitudinal berdasarkan pengoperasian speed :

  • Speed F1, F2, F5, F6, F7, F8, F11, F12, CL, CH longitudinal bergerak ke depan dan memutar shaft lateral ke belakang sehingga mendorong fork ke depan.
  • Speed F3, F4, F9, F10, R1, R2 longitudinal bergerak ke belakang dan memutar shaft lateral ke depan sehingga mendorong fork ke belakang.

Kombinasi antara lateral dan longitudinal yang kemudian dapat menggerakkan fork yang akan mendorong atau menarik synchromesh dan menghubungkan gear satu dengan yang lainnya sesuai kebutuhan.

PENGERTIAN SPLITTER DAN FUNGSINYA

Splitter adalah gear penghubung antara input shaft ke layshaft gear utama. Splitter gear aktif pada speed genap misalnya F2,F4,F6,R2... atau pada speed Crawl gear di speed CH. Splitter pada transmissi matic di kendalikan oleh controller dengan inputan dari beberapa sensor, dan salah satunya adalah sensor splitter dengan kode T106. Sensor splitter memiliki nilai dengan satuan mili meter atau biasa di sebut splitter gear position pada masing-masing speed.

Berikut adalah nilai splitter gear position berdasarkan speed aktif dan neutral :

  • Speed N, F1, F3, F5, F7, F9, F11, R1, CL : 33mm
  • Speed F2, F4, F6, F8, F10, F12, R1, CH : 10mm

Nilai diatas adalah hasil dari pergerakan splitter gear yang di baca oleh sensor splitter dan sebagai inputan ke controller. Nilai splitter gear position adalah fix berdasarkan speed yang aktif, apabila terjadi perubahan yang signifikan pada nilai splitter gear position dari nilai pada masing-masing speed di atas, maka pada instrument cluster atau monitor panel akan muncul error gearbox mulfunction.

CARA KERJA SPLITTER

Secara visual cara kerja splitter pada transmissi scania dengan cara bergerak dari belakang ke depan dan dari depan ke belakang tergantung pada kebutuhan pengemudi. Pada saat splitter bergerak ke depan input shaft terhubung dengan layshaft gear utama melalui synchromesh splitter. Posisi splitter gear berdasarkan pengoperasian speed :

  • Speed N, F1, F3, F5, F7, F9, F11, R1, CL splitter gear berada di posisi low
  • Speed F2, F4, F6, F8, F10, R2, CH splitter gear berada di posisi high, synchromesh splitter menghubungkan gear input shaft dengan layshaft gear utama.

PENGERTIAN RANGE GEAR DAN FUNGSINYA

Range gear adalah pergeseran internal ring gear planetary dari speed low ke high atau dari high ke low. Proses ini berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan kendaraan tanpa harus merubah konstruksi gearbox atau transmissi. Range gear pada transmissi matic scania di kendalikan oleh controller dengan inputan dari beberapa sensor, dan salah satunya adalah sensor range gear dengan kode T109.

Sensor range gear memiliki nilai dengan satuan mili meter atau biasa di sebut range gear position pada masing-masing speed. Berikut adalah nilai range gear position berdasarkan speed aktif dan neutral :

  • Speed N, F1, F2, F3, F4, F5, F6, R1, R2, CL, CH : 36mm
  • Speed F7, F8, F9, F10, F11, F12 : 12mm

Nilai diatas adalah hasil dari pergerakan range gear yang di baca oleh sensor range gear dan sebagai inputan ke controller. Nilai range gear position adalah fix berdasarkan speed yang aktif, apabila terjadi perubahan yang signifikan pada nilai range gear position dari nilai pada masing-masing speed di atas, maka pada instrument cluster atau monitor panel akan muncul error gearbox mulfunction.

CARA KERJA RANGE GEAR

Secara visual cara kerja range gear pada transmissi scania dengan bergerak dari belakang ke depan range high dan dari depan ke belakang range low tergantung pada kebutuhan pengemudi. Posisi range gear berdasarkan pengoperasian speed :

  • Speed N, F1,F2, F3,F4, F5, F6, R1, R2, CL, CH range gear berada di posisi low
  • Speed F7, F8, F9, F10, F11, f12 range gear berada di posisi high

Berikut sharing tentang system gear control gearbox Scania, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat buat teman-teman semua. Jangan lupa bantu dukung kami dengan mengikuti blog sebel461 dan semua media sosial sebel461. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang teman-teman berikan, Kami akan terus berusaha untuk menyajikan konten yang positif dan tentunya bermanfaat buat teman-teman.

2 Komentar

  1. Mantab artikelnya,, Jadi tau dikit dikit cara kerja gear control gearbox scania. Terima kasih ka..

    BalasHapus
  2. Sama2 ka, semoga artikelnya dapat membantu..

    BalasHapus

Posting Komentar