ELECTRIC SYSTEM - STARTING SYSTEM

Struktur dan Fungsi

Starting system pada sebuah engine merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penggerak mula untuk menghidupkan engine. Komponen-komponen utama starting system diantaranya adalah:

  • Battery

  • Starting switch

  • Battery relay switch

  • Starting motor

  • Safety relay

Hubungan komponen-komponen tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Battery

Battery merupakan sumber energi listrik utama pada unit. Proses kerja battery adalah sebuah reaksi kimia antara dua buah plat timbal yang berbeda sifat kimia dan terendam dalam larutan elektrolit.

Untuk lebih detail mengenai pembahasan battrery silahkan baca di BASIC ELECTRIC-BATTERY


Starting Switch

Starting switch berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan komponen - komponen dalam starting system, juga komponen-komponen dalam electrical engine system lainnya.






Adapun konstruksi dan hubungan masing-masing terminal yang terdapat pada starting switch adalah sebagai berikut:


Battery Relay Switch


Battery relay switch berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan negatif battery dengan body/chasis. Pada unit-unit tertentu, battery relay switch berfungsi untuk memutus atau menghubungkan positif battery dengan starting motor. Terdapat 2 (dua) jenis battery relay switch, yaitu battery relay negatif (3 terminal, 4 terminal) dan battery relay positif.


Battery Relay Negatif

3 Terminal




Arus yang melewati C1 diperlukan untuk menarik kontraktor P1 - P2, sedangkan arus yang melewati C1 dan C2 diperlukan untuk menahan kontraktor P1 - P2.

4 terminal
Arus pada saat starting switch posisi ON:
Bila engine hidup dan tegangan pengisian battery mencapai 28 - 29 volt, maka arus dari Alternator adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, jika starting switch di OFF-kan, maka P1 - P2 dan sub switch tidak akan terbuka secara tiba-tiba dan tegangan dari alternator turun menjadi 9 volt. D1 yang dihubungkan pararel dengan coil C adalah sebagai dioda fly wheel yang berfungsi untuk mengalirkan tegangan yang timbul pada coil C ketika sirkuit ground terputus. D2 berfungsi untuk mencegah terbaliknya polaritas terminal BR dan -b. D3 berfungsi untuk mencegah arus menuju alternator ketika sub switch terhubung.


Battery Relay Positif

Battery relay positif menghubungkan terminal positif battery dengan starting motor.

Starting Motor

Starting motor berfungsi untuk memutar engine pada saat start (awal menghidupkan engine) dengan prinsip merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Konstruksi dari starting motor diperlihatkan pada gambar di bawah:
Cara kerja dari starting motor adalah sebagai berikut:
Kemagnetan yang terjadi mampu melawan spring (4), menarik plunger (3) sehingga terminal B - M berhubungan. Pada saat terminal B - M berhubungan, pull in coil (2) tidak bekerja, sedangkan hold in coil (1) bekerja untuk mempertahankan agar terminal B - M tetap berhubungan. Dengan adanya mekanisme shift lever, maka pergerakan plunger akan mendorong pinion gear sehingga berhubungan dengan ring gear. Pada field coil akan timbul medan magnet, sehingga armature akan berputar ketika mendapat arus untuk memutar engine.


Safety Relay

Fungsi safety relay adalah sebagai penghubung antara starting switch dengan starting motor. Safety relay juga berfungsi untuk:
  • Mencegah mengalirnya arus ke starting motor jika starting switch diputar ke posisi start sementara engine sudah hidup.

  • Secara otomatis memutus arus ke starting motor, sehingga pinion gear starting motor lepas dari ring gear (setelah engine hidup) walaupun starting switch masih berada pada posisi start.

  • Mencegah arus mengalir ke starting motor jika starting switch di putar ke posisi start pada saat starting motor masih berputar karena gagal menghidupkan engine (safety relay old model).




Safety Relay Old Model

Konstruksi safety relay old model banyak digunakan pada unit-unit terdahulu yang saat ini sudah tidak dipakai lagi. Di bawah ini ditunjukkan konstruksi dan sirkuit dari safety relay old model.

Safety Relay New Model

Konstruksi dan sirkuit dari safety relay new model adalah sebagai berikut:
Saat starting switch diposisikan start, maka jalannya arus adalah:
Ketika engine telah hidup sedang posisi starting switch masih pada posisi start, jalannya arus adalah:

Karena kontaktor T terbuka, maka starting motor tidak bekerja. R3 dan C1 digunakan sebagai pengaman agar arus ke starting motor tidak bekerja (segera terputus) ketika altenator mulai menghasilkan arus/tegangan, sedangkan zener diode Z digunakan untuk mencegah transistor Q1 on sebelum tegangan yang dihasilkan alternator sesuai spesifikasi yang ditentukan.



Demikian sharing mengenai starting system pada unit kendaraan ringan maupun alat berat, semoga bermanfaat dan dapat membantu Sahabat Sebel.461. Kami sangat mengharap komentar positif maupun negatif dan support dari teman-teman agar wibesite SEBEL461.com bisa terus berbenah dan terus bisa sharing hal yang positif. Mohon maaf apabila ada yang kurang dari penjelasan kami, silahkan teman-teman bisa tambahkan di kolom komentar menurut pemahaman teman-teman.

Post a Comment